Orang yang pandai akan bertanya tentang apa yang ia ketahui dan yang tidak ia ketahui, dengan menanyakan apa yang ia ketahui, maka ia akan semakin mantap, dan dengan menanyakan apa yang belum ia ketahui, maka ia akan menjadi tau. Sementara orang bodoh itu meluapkan kemarahannya (sulitnya) ia belajar, dan tidak menyukai pelajaran.
(Al Imam Assyafi'i)
keridhaan siapa yang kamu inginkan, pahala dari siapa yang kamu harapkan, dan siapa yang kamu takuti, kesehatan mana yang kamu syukuri, cobaan mana yang kamu ingat. Maka jika engkau memikirkan satu di antara hal-hal tadi, niscaya aktifitas yang kamu kerjakan akan tampak kecil dimatamu.
(Al Imam Assyafi'i)
Pekerjaan terberat itu ada tiga :
Sikap dermawan di saat dalam keadaan sempit,
Menjauhi dosa di kala sendiri,
Berkata benar di hadapan orang yang ditakuti.
Pertama : hikmah, dan penopangnya adalahpemikiran,
Kedua : iffah (menjaga harga diri), dan penopangnya adalah syahwat,
Ketiga : kekuatan, penopangnya adalah kemarahan,
Keempat : adil, penopangnya adalah kekuatan jiwa.
(Al Imam Assyafi'i)
Biarkanlah hari-hari ini berbuat sekehendaknya,
Tuluskan jiwa di kala takdir telah berbicara,
Jangan terlalu gundah dengan peristia-peristiwa malam,
Tidak akan kekal kejadian-kejadian di dunia,
Jadilah pribadi tegar di depan tekanan,Tidak akan kekal kejadian-kejadian di dunia,
Jadikan kelegaan, kepercayaan dan keikhlasan sebagai penghias diri,
Barangsiapa kematian hadir di hadapannya,
Tidak bumi, tidak pula langit kan mencegahnya,
Bumi Allah nan luas,
Di kala qadha-Nya tiba, angkasa pun menyempit,
Biarkan hari demi hari berlalu tiap waktu,
Apapun takkan obati kematian.
Yang paling banyak nampak pada diri manusia adalah kelemahannya, maka barang siapa melihat kelemahan pada dirinya sendiri, ia akan menggapai keistiqamahan terhadap Allah SWT.
(Al Imam Asy-Syafi'i)